www.literasibisnis.com – Panji Gumilang belakangan ini menjadi sosok yang banyak disoroti di berbagai media karena permasalahan pondok pesantren al-Zaytun. Pondok pesantren atau Ponpes al-Zaytun berada di Kabupaten Indramayu Jawa Barat, belakangan ini menuai sorotan berkat sejumlah kontroversinya.
Baru-baru Ini masa yang tergabung dalam Forum Indramayu Menggugat menuntut agar dugaan aliran sesat di Ponpes ini di usut tuntas. Tak hanya itu sosok pimpinan pondok pesantren atau Ponpes al-Zaytun, Panji Gumilang kini tengah menjadi sorotan masyarakat.
Panji Gumilang juga didemo masyarakat karena dinilai menyebarkan ajaran menyimpang dari syariat Islam diantaranya mengganti salam umat muslim menjadi salam Yahudi.Kemudian Ia juga pernah menyebut al-Quran hanya merupakan karangan Nabi Muhammad.
Nah, kali ini Literasi Bisnis akan membahas terkait fakta mencengangkan Panji Gumilang. Simak terus penjelasannya berikut ini.
Baca Juga: 4 Genre Roleplay di TikTok, Ketahui Istilah-Istilah Menarik Lainnya
Fakta Mencengangkan Panji Gumilang
1. Mengganti Salam Umat Islam
Fakta Mencengangkan Panji Gumilang yang pertama yaitu ia mengganti salam umat Islam “Assalamualaikum” menjadi salam umat Yahudi. Hal ini membuat masyarakat tercengang dan memprotesnya.
2. Menyebut Al-Qur’an hanya Karangan Nabi
Nah, fakta mencengangkan yang kedua yaitu ia menyebutkan bawah Al-Qur’an hanyalah kitab karangan nabi Muhammad saja.
3. Ibadah Haji Tidak Perlu ke Makkah
Fakta mencengangkan yang ketiga mengenai Panji Gumilang yaitu ia pernah disebut juga mengungkapkan bahwa menunaikan ibadah haji tak perlu ke tanah suci tetapi bisa dilaksanakan di Indonesia.
4. Pemalsuan Dokumen
Keempat, fakta mencengangkan soal Panji Gumilang yaitu ternyata ia juga pernah dibui akibat pemalsuan dokumen pada tahun 2011.
Panji tercatat pernah menjadi tersangka terkait kasus pemalsuan dokumen kepengurusan Yayasan Pesantren Indonesia atau YPI kemudian dinyatakan bersalah dan melanggar pasal 266 pasal 55 ayat 1 KUHP dalam sidang vonis yang berjalan pada 2012.
Panji divonis bersalah dan dihukum 10 bulan penjara oleh majelis hakim pengadilan negeri Indramayu. Vonis tersebut jauh lebih rendah dari tuntutan jaksa penuntut umum atau JPU yang menuntutnya 2 tahun 6 bulan kurungan.
Ia kemudian dijebloskan ke dalam penjara pada 2015 berdasarkan putusan kasasi dari Mahkamah Agung.
5. Memecat 116 Guru
Kelima, fakta mencengangkan mengenai Panji Gumilang yaitu ia pernah melakukan kebijakan kontroversi di pesantrennya setelah memecat 116 guru pengajarnya.
Setelah pemecatan itu para guru tersebut bahkan tidak diizinkan lagi masuk ke kawasan pesantren meski hanya untuk meminta klarifikasi.
Diketahui, para guru tersebut menduga bahwa Panji melakukan korupsi Dana Bantuan Operasional Sekolah atau BOS. Mereka pun melaporkan Panji ke beberapa pihak termasuk Ombudsman.
Sumber Kekayaan Panji Gumilang
Saat ini banyak yang bertanya-tanya mengenai dari mana aliran dana Panji Gumilang sehingga bisa memimpin Pondok Pesantren Al- Zaytun yang luasnya sekitar 1.200 hektar.
Belakangan, beredar isu Panji Gumilang menerima aliran dana dari gerakan Negara Islam Indonesia namun hal tersebut tak pernah terbukti.
Dikutip dari Tribun News, mantan pangkostrad Kivlan Zen bahkan heran jika ada tuduhan Negara Islam Indonesia kepada Panji Gumilang. Ia sangat dekat dengan Panji Gumilang dan menyebut jika pimpinan Pondok Pesantren Al – Zaytun sangat Pancasilais.
Baca Juga: Simak! 5 Cara Mencapai Mandiri Finansial di Usia Muda
Sementara itu, mantan santri Al – Zaytun meyakini jika aliran dana ke Panji Gumilang atau Pondok Pesantren Al Zaytun berasal dari sedekah warga setiap Pondok Pesantren Al – Zaytun membuat acara. Nilai sedekah yang masuk bisa mencapai miliaran rupiah.
Nah, sampai berita tersebut diterbitkan oleh Tribun News, belum diketahui rincian aliran dana ke Panji Gumilang dan juga Pondok Pesantren Al-Zaytun. Wah, kira-kira dari mana ya asal dana tersebut.
Mungkin itulah yang dapat Literasi Bisnis rangkum mengenai fakta mencengangkan Panji Gumilang dan sumber kekayaannya hingga ia dapat menjadi pemimpin pondok al-Zaytun.
**) Ikuti berita terbaru Literasi Bisnis di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.