Literasi Bisnis – Dana Moneter Internasional atau yang sering disebut IMF (International Monetary Fund) mengatakan China dan India sumbang 50 persen pertumbuhan ekonomi global tahun ini.
Dalam pemaparan World Economic Outlook Update, dilansir dari website resmi IMF, pada Selasa (31/01/2023).
“Bersama-sama, China dan India akan mencapai setengah dari pertumbuhan global tahun ini, sementara gabungan Amerika Serikat, dan kawasan Euro hanya akan mencapai 10 persen.” ujar Olivier Gourinchas, Kepala Ekonom dan Direktur Riset IMF.
Dalam pemaparan itu, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi China sekitar 5,2 persen di tahun 2023.
Baca Juga: 5 Aplikasi Pembukuan Keuangan Bisnis, Mudah dan Praktis Digunakan
Sedangkan pertumbuhan ekonomi India diperkirakan mencapai 6,1 persen dan akan kembali ke 6,8 persen pada tahun 2024.
Menurutnya, pembukaan kembali China yang tiba-tiba membuka jalan bagi pemulihan aktivitas yang cepat. Dan kondisi keuangan global telah membaik seiring dengan tekanan inflasi yang mulai mereda.
Sedangkan melemahnya dolar AS dari level tertinggi November, memberikan sedikit kelegaan dari ekonomi negara berkembang.
Sementara itu pasar negara berkembang dan ekonomi berkembang telah mencapai titik terendah sebagai satu kelompok, dengan pertumbuhan diperkirakan akan naik secara moderat menjadi 4 persen, dan 4,2 persen, tahun ini dan tahun depan.
Selain itu pertumbuhan perekonomian China mengingatkan risiko yang dapat menghantui dunia. Pasalnya dapat mengakibatkan tekanan pada sisi permintaan komoditas dunia. Sehingga harga akan naik dan kembali meningkatkan angka inflasi.
