Literasi Bisnis – Baru-baru ini link undangan nikah digital ramai diperbincangkan publik. Biasanya undangan pernikahan identik dengan degub kebahagiaan. Namun kali ini berbeda, bukanya kebahagian justru menjadi modus penipuan baru.
Hampir setiap orang menggunakan Whatsapp, melalui aplikasi ini para pelaku menyebarkan link undangan nikah digital. Saat melancarkan aksinya, para pelaku akan mengirimkan link yang berisi file ekstensi APK. Untuk meyakinkan korban, link ini dilengkapi gambar undangan.
Selanjutnya, pelaku akan meminta korbannya untuk mengeklik dan menginstall aplikasi yang dikirimkan. Setelah terinstall akan muncul perintah yang ditujukan kepada korban untuk menyetujui hak akses. Ini, adalah langkah awal pelaku untuk mendapatkan data pribadi korban yang ada di HP.
Baca Juga: Tidak Bisa Belanja di TikTok Shop? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Beberapa orang melalui akun twitter mencoba membeberkan modus penipuan ini. Seperti unggahan pada akun twitter @txtdarionlshop, “Jangan buka dan install aplikasi yang dikirim oleh orang yang tidak dikenal. Teruntuk orang tua kita yang masih awam dengan teknologi!” tulis akun tersebut.
Para netizen lain pun ikut merespon, seperti akun twitter @agusmurdadi. “Kemarin-kemarin apk kurir, sekarang apk undangan nikah, terus besok-besok apk apalagi ini woy“, balas akun tersebut. Kecanggihan teknologi, kini juga telah digunakan para penipu dengan modus baru.
Setelah aplikasi berhasil diinstall dan diberikan hak akses oleh korban. Maka para pelaku akan mencuri beberapa data. Mulai dari data yang bersifat pribadi, data SMS, perbankan, dan data-data penting lainnya yang terdapat di handphone korban.
Hal ini juga mendapat respon dari Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto. Pihaknya menghimbau kepada para nasabah dan masyarakat agar lebih berhati-hati dengan modus kejahatan seperti ini. Bank BRI merupakan bank yang memiliki nasabah dengan jumlah besar.
“Nasabah harus selalu waspada terhadap berbagai bentuk modus tindak kejahatan social engineering. Kerahasiaan data pribadi dan data transaksi perbankan harus terus dijaga, tidak hanya oleh pihak bank, namun juga oleh nasabah,” ujarnya dalam keterangan yang disampaikan secara resmi.
Menyikapi hal ini kita harus selalu waspada dalam menggunakan teknologi. Dari aplikasi apapun ketika mendapat pesan dari orang tak dikenal, sebaiknya diabaikan. Jangan asal klik tanpa memahaminya terlebih dahulu, sebab bisa berakibat fatal.
Cara yang dilakukan para penipu ini ialah dengan mengirimkan malware, yaitu suatu perangkat lunak dengan tujuan untuk masuk dan merusak sistem komputer, jaringan, hingga server tanpa diketahui penggunanya. Sehingga sulit diketahui dan benar-benar harus diwaspadai.
Baca Juga: 4 Cara Menghitung Valuasi Saham Teknologi, Ketahui Formula Ini!
Sedangkan Pakar Keamanan Siber Pratama Persada memberikan penjelasan melalui KompasTV terkait beberapa tanda HP yang terkena serangan malware. Menurutnya, ada beberapa tanda jika HP kita sedang terkena malware. Berikut ini penjelasannya:
- Pulasa data lebih cepat habis, tak seperti biasanya. “Pakai pulsa data yang biasanya sebulan baru habis, namun seminggu udah habis.”
- Baterai HP yang biasanya tahan satu hari, tiba-tiba mudah habis dalam beberapa jam.
- HP ditaruh dalam keadaan hidden, namun terasa hangat berarti ada kerja dibalik layar.
Beberapa hal di atas, jika terjadi pada HP. Maka ada kemungkinan sedang terkena virus malware. Dalam hal ini, sebaiknya lakukan backup data dan simpan di komputer lain. Selanjutnya hapus aplikasi dan lakukan penginstallan ulang.
Selanjutnya jangan lagi percaya kepada orang tak dikenal yang mengirim link undangan nikah digital di Whatsapp. Yuk tetap waspada dan tingkatkan pengetahuan kita tentang literasi digital.